PERJUANGAN BELUM USAI

Jumat, 30 Juli 2010

Pamulang Satu Arah
Ilustrasi/Istimewa Dibaca : 150 kali | Komentar: 1 Pamulang, Warta Kota

Lalu lintas di kawasan Pamulang dalam waktu dekat ini akan dibuat searah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesemrawutan dan menekan angka kecelakaan.

Menurut Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangerang Selatan, Ahadi, keputusan soal perubahan arus lalu lintas itu merupakan hasil rapat koordinasi antara Dinas Perhubungan Tangsel, DPRD Tangsel, pihak kepolisian, dan warga setempat hari Kamis (24/6).

Menurut Ahadi, penerapan lalu lintas searah di kawasan Pamulang sudah tidak bisa dihindari lagi karena saat ini Pamulang dinilai semakin semrawut. Padahal, sebagai kota hasil pemekaran yang belum lama terbentuk, Tangsel diharapkan menjadi kota yang tertib.

"Angkot tidak boleh lagi ngetem di sekitar Bundaran Pamulang. Harus dicari lokasi lain," ucap Ahadi.

Menurut rencana, kata Ahadi, sistem satu arah akan diterapkan di Jalan Setia Budi - Jalan Surya Kencana - Jalan Pajajaran - Jalan Otista Pamulang. Pemerintah akan melakukan sosialisasi dan perbaikan jalur alternatif, sebelum aturan itu diberlakukan.

Kepala Dinas Perhubungan Tangsel Agus Mulyadi menepis kekhawatiran bahwa kebijakan satu arah itu justru akan menimbulkan kemacetan parah. Menurut dia, semua aspek sudah dikalkulasi.

"Pamulang itu pusat pemerintahan Kota Tangsel. Kan tidak bagus kalau macet tiap hari. Sistem satu arah ini untuk mengurangi kemacetan yang ada, bukan menambah macet. Saya rasa akan jauh lebih bermanfaat," ujarnya.

Agus mengungkapkan, pihaknya segera menyiapkan infrastruktur jalan dan rambu-rambu yang dibutuhkan. Untuk jalan alternatif pihaknya akan mencari jalur yang jaraknya tidak lebih dari dua kilometer. "Jika memutar terlalu jauh, tentu tidak efisien," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Pamulang menyatakan kurang setuju atas penerapan sistem satu arah itu. Tokoh masyarakat setempat, Amin Djambek, mengatakan, sebelum kebijakan itu diputuskan seharusnya ada kesepakatan bersama dalu untuk menghindari adanya polemik di kemudian hari.

"Kesemrawutan yang ada sekarang ini akibat belum adanya terminal di kota Tangsel, sehingga angkot mangkal sembarangan." ujarnya.

Seorang perwakilan dari pasar modern Giant secara gamblang menolak penerapan sistem satu arah itu. "Kami dari manajemen Giant keberatan, karena yang mau ke Giant jadi memutar, dan itu berdampak pada bisnis kami," ucapnya.

Dia menambahkan, ongkos para karyawan yang bekerja di kawasan Pamulang akan bertambah karena angkot akan memutar. "Masalah ini harus dipikirkan karena akan memberatkan karyawan seperti saya," ujarnya.

M Yusron, Ketua Organda Kota Tangsel, berpendapat, seyogianya Dinas Perhubungan Kota Tangsel tidak terburu-buru menerapkan sistem satu arah sebelum jalan alternatif tersedia. "Perubahan sistem lalu lintas ini mengakibatkan pengalihan 1.100 angkot memasuki rute yang sama," ujarnya. (Valentino Verry)

Selasa, 27 Juli 2010

News / Rubrik / Metro Tangerang


Fogging Tim Airin Dikecam Warga
By redaksi

Selasa, 27-Juli-2010, 11:38:49 54 clicks



Mengatasnamakan Kelurahan Kedaung



CIPUTAT – Fogging yang dilakukan tim pemenangan Airin Rachmi Diany di Perumahan Kedaung Hijau, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, dihentikan dan dikecam warga, Senin (26/7). Ini lantaran sebelumnya warga mendapat informasi kegiatan tersebut dilakukan pihak kelurahan. “Diumumkannya melalui speaker Masjid An-Nur, katanya fogging dari kelurahan. Tapi ternyata oleh Tim Airin dengan syarat menempelkan stiker bergambar Airin di rumah warga. Ini namanya tekanan politis dengan menjual nama kelurahan,” kata Rasud Syakir, warga RT 001/05 Kedaung Hijau, kemarin.
Dikatakan tokoh Dewan Presidium Pembentukan Kota Tangsel itu, bila bakal calon walikota Tangsel ingin melakukan kegiatan sosial harus terang-terangan dan tidak membawa instansi pemerintahan. Karena itu, Rasud membubarkan fogging tersebut sehingga belum semua RT disemprot. “Kalau tidak bawa-bawa nama kelurahan sih silakan saja,” ucapnya.
Ketua RW 05 Kedaung Hijau Satino mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kalau fogging tersebut dijadikan sarana kampanye terselubung. “Saya dapat informasi dari sekretaris RW akan ada fogging. Saya bilang silakan saja karena untuk kebaikan masyarakat. Tapi saya tidak tahu kalau ada penyebaran stiker calon walikota. Kalau saya tahu begitu, saya tidak akan izinkan,” kata Satino kepada Radar Banten. Sementara itu, Airin Rachmi Diany saat hendak dikonfirmasi Radar Banten tidak memberikan jawaban. Hanya juru bicara Airin, Very Muchlis, yang menghubungi Radar Banten melalui sambungan telepon. Pihaknya membantah terjadi penolakan warga.
Dikatakan Very, fogging tersebut atas permintaan warga setempat kepada Gapura Tangsel yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan Airin. “Stiker tersebut juga sifatnya hanya imbauan kepada masyarakat untuk waspada demam berdarah,” ucapnya.
Ditambahkannya, penghentian fogging tersebut bukan dilakukan oleh warga, melainkan Rasud Syakir yang merupakan tim pemenangan Yayat Sudrajat. “Semua sudah tahu kalau Rasud itu timnya Yayat Sudrajat yang juga mencalonkan diri dalam Pemilukada Tangsel,” tandasnya.(mg-06/man/del)
Jelang Pilkada Tangsel, Arsyid meroket di polling

Sabtu,1 Mei 2010

Pamulang, Serpongkita.Com- Berbagai polling dan komentar mulai bermunculan jelang Pemilu Kada (pemilihan umum kepala Daerah ) calon Walikota Tangerang Selatan 2010.

“Kota dan Kabupaten Tangerang saat melaksanakan Pilkada, yang dipilih oleh masyarakat adalah orang asli daerah itu sendiri, bukan dari daerah lain, begitu pun yang akan terjadi pada Pilkada Kota Tangsel pada Oktober mendatang,” terang Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Tangerang.

Saat disinggung terkait Pilkada Kota Tangsel yang sudah diramaikan berbagai kandidat dan diramaikan dengan polling di berbagai media terkait para calon pemimpin tangsel. Mahdiar menyatakan masyarakat Kota Tangsel diharapkan tidak salah dalam memilih calon pemimpin nantinya, sehingga tidak dapat mewakili aspirasi atau keingingan masyarakatnya.

“Saya rasa masyarakat Kota Tangsel yang heterogen, sudah dapat menentukan calon pemimpinnya dan bukan karena materi belaka,” ucapnya. Dirinya juga menegaskan, pihaknya sangat mendukung Arsid yang juga adalah perwakilan Komunitas Budak Benteng Tangerang (Budteng) untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin Kota Tangsel, karena memiliki track record bagus dalam birokrat, tentunya sebagai orang asli daerah itu sendiri.

“Buktinya saja, dari sekian banyak kandidat yang bermunculan, yang membuat geger adalah saat Drs H. M Arsid M.Si yang menyatakan siap maju dalam Pilkada Tangsel, ini kan berarti memang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena selama ini hanya diam, walaupun telah menjadi buah bibir di masyarakat terkait pencalonan dirinya tersebut,” tandasnya.Menurut pantauan data poling yang direlis oleh beberapa media menyebutkan bahwa Drs H. M Arsid M.Si memproleh poling yang amat besar dan signifikan di bandingkan vcalon-calon lain seperti Airin Rahmi Diany, Ayi Ruhiyat, Iskandar dan Suwandi.

Sabtu 24 Juli 2010
ARSID SERAHKAN BERKAS KE DEMOKRAT
Fotografer : Hafiz
Drs.Arsid.Msi,Saat menyerahkan berkas ke Kantor DPD Partai Demokerat Kota Tangerang Selatan,Sabtu.24/7,Dikawasan Pondok Cabe Pamulang.Tangsel.Berkas tersebut Digunakan untuk persyaratan calon Walikota Tangerang Selatan,Melalui Partai Demokrat (serpongkita.com)

Minggu, 18 Juli 2010


Ismet Berikan Sinyal untuk Arsid
18 Jun 2010

* Nasional
* Pelita

Tangerang Selatan, Pelita
Tujuh baliho berukuran besar bergambar Drs H Arsid. MSi mulai terpasang di tujuh kecamatan di Kota Tangsel. Ini merupakan wujud keseriusan dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkan mantan Camat Serpong itu agar ikut berlaga di Pemilukada. November mendatang.

Spekulasi pun merebak. Arsid punya nilai jual yang luar biasa bila digandengkan dengan Achmad Suwandhi. Selain sama-sama berdinas di Kabupaten Tangerang, mereka punya kedekatan emosional karena berdomisili di Tangsel. Keterangan yang diperoleh Pelita di kalangan tokoh Serpong Utara segera membentukjaringan relawan sebagai bukti dukungan bilamana keduanya maju berdampingan di Pemilukada.

"Tidak kurang dari tu-juh cluster di perumahan ini mendukung duel Suwandhi-Arsid," kata seorang tokoh berpengaruh yang enggan disebutkan jati dirinya, kemarin. Achmad Suwandhi yang masih menjabat Kadis Pendidikan di Kabupalen Tangerang ini tinggal di Perumahan Villa Melati di Serpong Utara. Seperti kebanyakan warga perumahan biasanya kurang tertarik dengan pelaksanaan Pemilu atau Pemilukada. Tetapi untuk Suwandhi kata tokoh tersebut, warga perumahan mengapresiasi.

"Dukungan itu memang amanah, tak pernah menyangka kalau aspirasi ini semakin melebar dan saya sendiri tidak pernah tahu tiba-tiba banyak gambar saya di berbagai sudut kota. Tapi sebagai PNS saya mesti patuhi aturan yang*dite-tapkan pimpinan." ungkap Sekretaris Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Tangerang saat ditemui di FTP Xl Serpong.

Kerasnya dukungan terhadap Arsid bukanlah jawaban akhir. Semua tergantung dari kebijakan Bupati Tangerang. Ismet Iskandar. Sinyal kearah itu dapal dibuktikan dengan tidak tercantumnya nama Arsid pada pelantikan pejabat eselon II Rabu (16/6). (edd/1)

Walikota Tangsel Minta Stiker Airin Dicopot

Walikota Tangsel Minta Stiker Airin Dicopot

ARSID TO TANGSEL:

ARSID TO TANGSEL: