Pamulang Satu Arah
Ilustrasi/Istimewa Dibaca : 150 kali | Komentar: 1 Pamulang, Warta Kota
Lalu lintas di kawasan Pamulang dalam waktu dekat ini akan dibuat searah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesemrawutan dan menekan angka kecelakaan.
Menurut Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangerang Selatan, Ahadi, keputusan soal perubahan arus lalu lintas itu merupakan hasil rapat koordinasi antara Dinas Perhubungan Tangsel, DPRD Tangsel, pihak kepolisian, dan warga setempat hari Kamis (24/6).
Menurut Ahadi, penerapan lalu lintas searah di kawasan Pamulang sudah tidak bisa dihindari lagi karena saat ini Pamulang dinilai semakin semrawut. Padahal, sebagai kota hasil pemekaran yang belum lama terbentuk, Tangsel diharapkan menjadi kota yang tertib.
"Angkot tidak boleh lagi ngetem di sekitar Bundaran Pamulang. Harus dicari lokasi lain," ucap Ahadi.
Menurut rencana, kata Ahadi, sistem satu arah akan diterapkan di Jalan Setia Budi - Jalan Surya Kencana - Jalan Pajajaran - Jalan Otista Pamulang. Pemerintah akan melakukan sosialisasi dan perbaikan jalur alternatif, sebelum aturan itu diberlakukan.
Kepala Dinas Perhubungan Tangsel Agus Mulyadi menepis kekhawatiran bahwa kebijakan satu arah itu justru akan menimbulkan kemacetan parah. Menurut dia, semua aspek sudah dikalkulasi.
"Pamulang itu pusat pemerintahan Kota Tangsel. Kan tidak bagus kalau macet tiap hari. Sistem satu arah ini untuk mengurangi kemacetan yang ada, bukan menambah macet. Saya rasa akan jauh lebih bermanfaat," ujarnya.
Agus mengungkapkan, pihaknya segera menyiapkan infrastruktur jalan dan rambu-rambu yang dibutuhkan. Untuk jalan alternatif pihaknya akan mencari jalur yang jaraknya tidak lebih dari dua kilometer. "Jika memutar terlalu jauh, tentu tidak efisien," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Pamulang menyatakan kurang setuju atas penerapan sistem satu arah itu. Tokoh masyarakat setempat, Amin Djambek, mengatakan, sebelum kebijakan itu diputuskan seharusnya ada kesepakatan bersama dalu untuk menghindari adanya polemik di kemudian hari.
"Kesemrawutan yang ada sekarang ini akibat belum adanya terminal di kota Tangsel, sehingga angkot mangkal sembarangan." ujarnya.
Seorang perwakilan dari pasar modern Giant secara gamblang menolak penerapan sistem satu arah itu. "Kami dari manajemen Giant keberatan, karena yang mau ke Giant jadi memutar, dan itu berdampak pada bisnis kami," ucapnya.
Dia menambahkan, ongkos para karyawan yang bekerja di kawasan Pamulang akan bertambah karena angkot akan memutar. "Masalah ini harus dipikirkan karena akan memberatkan karyawan seperti saya," ujarnya.
M Yusron, Ketua Organda Kota Tangsel, berpendapat, seyogianya Dinas Perhubungan Kota Tangsel tidak terburu-buru menerapkan sistem satu arah sebelum jalan alternatif tersedia. "Perubahan sistem lalu lintas ini mengakibatkan pengalihan 1.100 angkot memasuki rute yang sama," ujarnya. (Valentino Verry)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 (10 September 2010)
BalasHapusMinal Aidin Wal Faizin! من العاءدين و الفاءيزين
Ikang Fawzi dan Keluarga