
Ambil Formulir, Arsid Belum Direstui Ismet Iskandar
28 Jul 2010
OpiniPelita
Sekretaris Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Tangerang Drs H Arsid .MSiternyata belum mendapat izin resmi dari Bupati Tangerang Ismet Iskandar terkait pencalonan dirinya di ajang Pemilu-kada di Tangerang Selatan. Namun demikian. Arsid memberanikan diri mengambil formulir pendaftaran di KPUD Tangsel, kemarin.
"Tujuan utama kedatangan saya ke sini ingin bersilaturahmi. Terkait dengan pencalonan, saya akan mempelajari dulu." ungkap Arsid di depan Ketua KPUD Iwan Perwira Bachan dan para komisioner seperti Mohammad Subhan
Agus Supadmo. Nasrulloh. Samani serta Azhar Syamun Rahmasyah. Sekretaris KPUD.
Mantan Camat Serpong ini kemudian menanyakan tentang kemungkinan status PNS yang disandangnya. bila nantinya jadi mencalonkan diri. Sebab, masa kerja dirinya masih 12 tahun. Iman mencoba menjelaskan bahwa, menurut peraturan KPU No 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pencalonan Pemilukada pasal 15 ayat 2 huruf E disebutkan surat pengunduran diri sejak pendaftaran bagi sebagai PNS. TNI dan Kepolisian. "Artinya Pak Arsid hanya mengundurkan diri dari jabatan, sedangkan PNS-nya tetap berlaku." begitu antara lain yang dikatakan Iman.
Ekspresi pria berpenampilan kelimis ini kembali ceria. Sebab menurut dia. ada isu yang mengatakan dirinyaharus melepaskan statusnya sebagai PNS.
"Padahal saya harus patuh terhadap pimpinan (maksudnya Bupati Ismet Iskandar). Hari ini saja saya minta izin karena ada yang mau diurus di KPUD Tangsel." jelas pejabat yang akrab disapa Abang ini.
Agar tidak ada kesalah pa-haman. Arsid mengaku awalnya tidak punya ambisi untuk maju di ajang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangsel. Tetapi dia tidak mampu membendung aspirasi yang berkembang di kalangan masyarakat Tangsel.
"Mereka umumnya mengatakan saatnya Tangsel dipimpin warga pribumi. Dulu orang Tangsel berjuang keras untuk dimekarkan, kini jangan lagi jadi penonton. Kita harus jadi pelaku." Arsid mengutip seruan dari elemenmasyarakat.
Akhirnya kepada para komisioner. Arsid menyampaikan permohonan maaf bila kehadirannya mengusik kenyamanan kerja. Tentang bagaimana langkah selanjutnya, dia katakan, akan mempelajari lagi semua aturan perundang-undangan.
"Saya punya pimpinan, tentu harus izin beliau. Kalau beliau mengizinkan, saya segera mengisi formulir ini. Bila beliau katakan jangan, saya kembali kejahatan saya." tambahnya lugas.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Arsid telah mendaftarkan diri ke DPC PPP Tangsel. Partai Demokrat dan kemarin sore merapat pula ke PDIP. "Semua partai akan saya kunjungi, termasuk partai yang tidak memiliki kursi di DPRD Tangsel." selorohnya. (edd/1)
Fwd> Wahai anakku sayang, jika engkau masih hidup di pagi hari, jangan anggap di sore hari pun engkau masih hidup, dan jika engaku ada di sini bila sore tiba, jangan anggap sore engaku masih hidup.
BalasHapusKemarin adalah masa lalu dan telah berlalu dengan segala kandungannya, yang akan menjadi saksi yang menguntungkan atau merugi bika Kiamat tiba. Adapun besok, engkau tidak tahu apakah engkau akan tetap hidup pada waktu itu atau tidak.
Engkau hanyalah putraku secara jasmaniah, karena itu jangan gegabah dalam bergaul. Jauhilah teman yang akidahnya tidak kokoh, yang lahirnya tampan atau cantik tapi batinnya keras membatu terhadap kebenaran dan ajaran-Nya.
Ini hanya segores rinduku padamu ... wahai anakku ... terinsipirasi dari tuliusan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani