Senin, 28/02/2011, 00:11 WIB
![]() ilustrasi/dok b8 |
"Kalau kata saya sih aneh, hujannya pas saat pencoblosan pada Minggu pagi sampai siang hari," kata Safrudin warga Kampung Sawah, Tangsel, Minggu malam (27/2/2011) saat berbincang di warung kopi.
Menurutnya saat sebelum pencoblosan, cuaca cerah,"Pagi sekali cuaca cerah, eh pas jam 9 keatas mulai hujan alias diairin terus sampai jam 12 siang lebih, setelah selesai pencoblosan, " tambahnya.
Hal tersebut juga menjadi salah satu topik hangat di situs jejaring sosial twitter,"Pasangan Arsid-Andre Taulany membentuk tim pencari fakta, investigasi siapa yg bikin hujan saat pilkada ulang TangSel," tulis akun @SangPenyamber menanggapi pilkada ulang Tangsel.
Soal ini juga disinggung oleh peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyinggung hujan saat waktu pencoblosan,"Hujan deras di Tangerang diperkirakan membuat kalangan menengah enggan keluar rumah untuk memilih," katanya kepada wartawan saat mengumumkan kemenangan Airin dari hitungan cepat di Jakarta Pusat.
Dikatakan pendukung Airin adalah kalangan menengah ke bawah sedangkan Arsid pendukungnya adalah kalangan menengah keatas. Dimana pendukung Airin lebih militan ketimbang pendukung Arsid yang enggan keluar rumah.
Sementara itu, Safei warga BSD, Tangsel menanggapi berbeda, bahwa faktor cuaca tidaklah di seting atau guna-guna, ini adalah faktor alam dan murni dukungan dari arus bawah terhadap Airin," Tidak mungkinlah hujan dibuat-buat untuk menangkan calon tertentu, ini pas cuacanya saja yang hujan, itu murni dukungan warga, hujan itu berkah " katanya saat menanggapi isu misteri hujan saat pencoblosan.(Yy/Faz/K-kl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar