PERJUANGAN BELUM USAI

Kamis, 18 November 2010

Indikasi ada Kecurangan Pilkada Tangsel Minta di Ulang

Sebagian warga di Kota Tangerang Selatan kini mulai meminta pilkada yang berlangsung pada Sabtu (13/11/2010) diulang karena banyaknya warga yang tidak masuk daftar pemilih dan juga indikasi kecurangan pada birokrasi diwilayah tersebut.

"Kami minta diulang , karena warga banyak yang tidak memilih, padahal warga tersebut adalah pribumi asli," kata Sholeh (40) warga Pondok Aren, Selasa (16/11/2010).

Salah satunya adalah di satu RT,"Di RT saya saja ada 30 warga lebih yang tidak masuk DPT, bisa dibayangkan kalau dikalkulasi," keluhnya dengan ada tidak puas terhadap hasil pemilihan.

Senada juga dikatan oleh Muhammad Toha (37),"Sudah saya duga pilkada kemarin banyak kecurangan secara terstruktur untuk kemenangan calon tertentu," kata warga Pamulang yang tidak puas terhadap hasil pemilihan.

"Saya minta pemilihan ulang," tegasnya.

Sementara itu, Tingkat golongan putih (golput) masyarakat dalam Pemilu Tangerang Selatan, Banten, 13 November kemarin mencapai 44 persen, kata Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia Arman Salam di Tangerang.

"Ada sekitar 300 ribuan masyarakat yang tidak mencoblos saat pemungutan suara dengan berbagai alasan," katanya menuturkan.

Salah satunya adalah, faktor politik juga membuat masyarakat tidak memilih. Sebab, dari calon yang ada, dinilainya tidak memiliki harapan yang diinginkan.

Sehingga, janji yang diutarakan paraa calon saat kampanye hanya dianggap sebagai angin lalu. Bahkan, perbaikan infrastruktur merupakan hal yang wajib dilakukan pemerintah daerah dengan siapapun wali kota yang terpilih.(Fz/Dod/Fat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar