PILKADA TANGSEL
Penghitungan Suara Diancam Kericuhan
Rabu, 17 November 2010 , 14:33:00 WIB
Laporan: Gunawan Sumaryono
RMOL. Demonstrasi sekitar 600 massa pendukung calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari nomor urut tiga, Arsid - Andre Taulany, mewarnai rapat pleno rekapitulasi akhir hasil pemungutan suara dan penetapan hasil Pemilukada oleh KPUD Tangsel yang sedang berlangsung di Wisma Syaidah UIN Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11).
Dalam spanduk, poster dan orasi yang didengungkan demonstran, KPUD diminta jujur dan adil dalam menetapkan hasil akhir pemungutan suara dan tidak merusak azas demokrasi dalam Pilkada yang baru kali pertama terjadi di kota otonom baru ini.
Selain itu, mereka menilai KPUD telah melakukan kecurangan dengan indikasi memenangkan salah satu calon Wali Kota Tangsel.
Salah seorang pengunjukrasa pendukung Arsid-Andre, bernama Haris yakin, berdasarkan hasil penghitungan secara manual dari formulir C1, pasangan Arsid- Andre unggul 2,03 persen dari pasangan Airin-Benjamin, sementara pasangan Airin- Benjamin mengklaim unggul 0,26 persen dari pasangan Arsid-Andre Taulany.
"Kami punya bukti kuat hasil penghitungan suara pasangan Arsid berdasarkan formulir C1 di semua TPS di Tangsel, kami unggul 3000 suara dari pasangan Airin," ungkapnya.
Haris menambahkan, pihaknya meminta kepada KPUD Tangsel untuk fair dalam penetapan hasil akhir pemungutan suara dari semua pasangan calon Wali Kota Tangsel yang bertarung.
"KPUD Tangsel harus netral dalam penghitungan hasil akhir pemungutan suara ini, jangan nodai demokrasi dengan memenangkan salah satu pasangan calon," tutupnya.[ald]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar