PERJUANGAN BELUM USAI

Jumat, 19 November 2010

“Pilkada Tangerang Selatan Bisa Seperti Pandeglang Kedua”


“Pilkada Tangerang Selatan Bisa Seperti Pandeglang Kedua”


Kertas suara Pemilukada Tangerang Selatan . FOTO ANTARA/Muhammad Deffa

TEMPO Interaktif, Tangerang - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara.



“Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan,” tutur Ade, Kamis (18/11).



Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif. Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang.



Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. “Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS,” kata Ade.


Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. “Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” katanya.


Sebelumnya, pascapenetapan pemenang, Airin membantah jika pihaknya melakukan kecurangan selama proses pilkada berlangsung. Pernyataannya dikuatkan Verry Muchlis, Koordinator Tim Sukses Airin. “Justru kami yang dicurangi,” kata Verry.


JONIANSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar